Selamat Datang...

User Login

On Selasa, 30 November 2010 0 komentar

Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasiskan pada Debian dan memiliki interface desktop. Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd ( Perusahaan Milik Mark Shuttleworth ).

Nama Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan. “Ubuntu” berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti “rasa perikemanusian terhadap sesama manusia”. Ubuntu juga bisa berarti “aku adalah aku karena keberadaan kita semua”. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak.
Mengapa Harus Ubuntu ??
Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.
Komunitas Ubuntu dibentuk berdasarkan gagasan yang terdapat di dalam filosofi Ubuntu :
  • Bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya.
  • Bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik, dan
  • Bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mengubah perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.
Bagi anda yang tertarik untuk mencoba ubuntu silahkan download di sini !!

DOWNLOAD

On 0 komentar

Bagi beberapa orang, kesuksesan tidak selalu hanya membawa hal-hal yang positif. Semakin sukses seseorang umumnya jadwalnya pun akan semakin padat, dan tidak dapat dipungkiri kehidupannya akan semakin rentan terhadap penyakit yang namanya 'Stress'.

Setiap promosi jabatan akan selalu disertai dengan tambahan tanggung jawab yang notabene juga berarti tambahan stress. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana menangani penyakit stress ini? "Setiap orang yang sukses pasti mempunyai cara ampuh untuk mengatasi stress", kata Dr. Woodson Merrell dari Beth Israel Hospital, New York. "Hanya mereka yang mempunyai pandangan positif terhadap situasi terburuk yang bisa mengatasi stress sehingga penyakit stress ini tidak sampai menyebabkan meningkatnya resiko terkena penyakit jantung." imbuhnya. Tetapi semua orang, disadari atau tidak, membutuhkan penyakit stress ini dalam jumlah tertentu.

Dalam jumlah yang tepat, penyakit stress ini dapat memberikan motivasi dan dapat mengasah kecerdasan

mereka juga membantu mereka untuk tetap waspada dan sigap dalam menghadapi segala situasi yang mungkin muncul. Bayangkan kehidupan tanpa stress, berjemur di pantai dengan pasir putih dan mendengarkan nyanyian ombak, ditemani segelas minuman segar. Mungkin kedengarannya indah? Mungkin.

Tapi bayangkan jika Anda harus menjalani hidup seperti ini seumur hidup Anda? Dengan kehidupan seperti ini, Anda tidak akan termotivasi untuk melakukan apapun dan mencapai tujuan apapun dalam hidup Anda. Sebaliknya, hidup dalam kondisi stress secara terus menerus juga bukan merupakan ide yang bagus. Stress yang berkepanjangan ini akan menyebabkan tubuh Anda memproduksi hormon cortisol dalam jumlah besar yang telah terbukti dapat menyebabkan kita kehilangan fungsi cognitif dan menyebabkan daya tahan tubuh kita lemah.

Stress tidak hanya memberikan efek negatif untuk kesehatan tapi juga akan menyebabkan kita bersikap buruk terhadap orang-orang di sekitar kita. Untuk apa hidup dalam stress yang berkepanjangan meskipun Anda sukses jika pada akhirnya karena stress tersebut Anda harus kehilangan orang-orang yang Anda sayangi dan bahkan mati muda karena serangan jantung? Maka idealnya adalah memiliki stress dalam jumlah yang cukup untuk membantu kita tetap fokus tetapi juga mempunyai cara-cara ampuh untuk mengatasinya sehingga penyakit stress ini tidak mengendalikan hidup kita.

Hindari alkohol dan rokok
Salah satu cara yang oleh banyak orang dianggap paling ampuh dan paling cepat untuk mengatasi stress adalah dengan mengkonsumsi minuman beralkohol. Padahal konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan akan menyebabkan Anda rentan terhadap berbagai penyakit dan dalam banyak kasus juga akan menimbulkan masalah dalam kehidupan rumah tangga Anda. Mengkonsumsi alkohol dan rokok bukanlah merupakan cara yang baik dan efektif untuk menyembuhkan diri dari stress.
Berikut adalah 10 cara yang sehat untuk mengatasi stress :
  1. Accupressure Pijatan-pijatan pada titik tertentu akan membantu Anda menstimulasi titik-titik penyembuhan. Prosedur ini sangat bagus untuk membantu Anda relax dan membantu meringankan kepenatan. Accupressure juga telah terbukti dapat membantu orang-orang untuk tidur lebih nyenyak di malam hari. 
  2. Olah raga Olah raga sangat efektif untuk membantu mengatasi stress karena berolah raga akan memperlancar peredaran darah dan membuka jantung untuk menerima lebih banyak oksigen. Berolah raga juga akan membantu Anda untuk dapat tidur lebih nyenyak di malam hari. Energi yang dilepaskan pada saat kita berolah raga juga akan menstimulasi tubuh kita untuk memproduksi lebih banyak endorphins yang merupakan hormon yang menyebabkan kita merasa bahagia.
  3. Hobby Jika seseorang mengalami stress berat, maka cara yang baik untuk melepaskan stress tersebut adalah dengan menyalurkannya dalam bentuk hobby. Hobby yang melibatkan banyak orang dalam satu grup juga sangat dianjurkan karena hobby ini akan sangat kondusif terhadap kehidupan sosial seseorang.
  4. Minum Air Putih Hanya dengan minum satu atau dua gelas air putih akan sangat membantu Anda untuk lebih relax dan dengan cairan tubuh yang cukup, Anda akan terhindar dari kepenatan dan kelelahan yang akan semakin memperburuk keadaan jika Anda stress.
  5. Pijat Jika pijat merupakan cara terbaik bagi Anda untuk melepaskan diri dari stress, maka mulailah menyalakan lilin aromatherapy dan lakukan pemijatan selepas Anda bekerja seharian. Pijatan tidak hanya ampuh untuk menenangkan pikiran dan jiwa Anda setelah Anda seharian beraktivitas, tetapi juga dapat membantu untuk meregangkan otot-otot yang penat dan menstimulasi peredaran darah. Bahkan pijatan-pijatan lembut dan ringan dari suami Anda akan membantu Anda untuk tidur lebih baik.
  6. Meditasi Para pakar mengatakan bahwa cara paling ampuh untuk mengatasi stress adalah meditasi. Karena meditasi dapat membantu seseorang untuk menjernihkan pikiran dan berkonsentrasi pada ketenangan alam sekitarnya. Telah dibuktikan bahwa meditasi selama 15 menit memberikan istirahat dan ketenangan yang lebih dibandingkan tidur nyenyak selama 1 jam. Tetapi sebenarnya hanya dengan meditasi 1-2 menit setiap hari sudah dapat memberikan efek positif yang luar biasa untuk Anda. Mulailah dengan duduk tegak dan kosongkan pikiran Anda. Meditasi akan membantu kita untuk melupakan pikiran-pikiran dan kekhawatiran yang menyebabkan kita menjadi stress.
  7. Makan makanan yang bergiziPada saat kita dalam kondisi stress, makan secara teratur dan makanan yang mengandung karbohidrat rendah akan sangat membantu menjaga keseimbangan gula darah. Makan makanan yang mengandung terlalu banyak karbohidrat bukanlah hal yang baik karena akan meningkatkan kandungan insulin dalam darah yang akan menyebabkan Anda merasa lelah.
  8. Sex Jika Anda masih belum tahu, sex merupakan cara efektif untuk menyembuhkan hampir apapun juga, termasuk juga stress!
  9. Tidur Kelelahan bukan kondisi yang bagus untuk mengatasi stress. Kondisi kurang tidur akan membuat Anda melihat masalah secara berlebihan dan memperburuk situasi. 
  10. Terapi Dengan mengunjungi ahli terapi secara teratur akan sangat membantu Anda mengatasi stress.

On 0 komentar

Setelah sekian lama, akhirnya Matahari resmi dimiliki seseorang. Orang tersebut adalah wanita asal Spanyol, Angeles Duran. Duran telah mendaftarkan matahari sebagai miliknya ke notaris publik di Spanyol.

Kepada situs harian El Mundo, Duran, 49 tahun, mengatakan telah mendaftarkan diri sebagai pemilik matahari pada September lalu. Langkah tersebut dilakukan Duran setelah membaca berita bahwa seorang warga Amerika Serikat mendaftarkan diri sebagai pemilik bulan dan planet-planet lainnya di sistem tata surya kita pada September lalu

Menurut Duran, memang ada kesepakatan internasional yang menyebutkan tidak boleh ada negara yang mengklaim memiliki sebuah planet atau bintang. Akan tetapi, lanjut Duran, tidak ada larangan seseorang mengklaim memiliki sebuah planet atau bintang.

"Tidak ada halangan. Saya mendaftarkan klaim saya secara sah. Saya bukan orang bodoh. Saya tahu hukum. Saya melakukannya, tetapi orang lain sebenarnya bisa melakukannya terlebih dulu. Namun, tampaknya saya yang melakukannya pertama kali," ujar Duran.

Dokumen yang dikeluarkan notaris publik menyebutkan Duran sebagai 'pemilik Matahari, sebuah bintang dengan tipe spektrum G2, yang terletak di pusat sistem tata suraya, yang titik lokasinya kira-kira berjarak 149.600.000 kilometer'.

Duran, yang tinggal di Kota Salvaterra do Mino, mengatakan ia kini akan mengenakan tarif kepada setiap orang yang menggunakan Matahari. Duran akan memberikan setengah pendapatan dari tarif tersebut ke pemerintah Spanyol dan 20 persen ke dana pensiun Spanyol.

Ia juga akan menyumbangkan 10 persen dari pendapatan tersebut untuk penelitian, 10 persen untuk mengakhiri kelaparan di dunia, dan 10 persen untuk dia pribadi.

"Sudah saatnya memulai sesuatu dengan cara yang benar. Jika ada ide untuk meraup pendapatan dan memperbaiki ekonomi serta kondisi masyarakat, kenapa tidak dilakukan?" ujarnya.

On Senin, 29 November 2010 0 komentar

PreCalculusMungkin bagi sebagian orang, pelajaran matematika merupakan pelajaran yang di senangi, tapi banyak orang lebih membenci pelajaran ini karena sulit untuk di ikuti. Banyak juga yang mengambil kursus mata pelajaran ini agar dapat mengerjakan soal - soal tugas yang diberikan.

Tetapi dengan software Bagatrix - Precalculus Solved! ini, anda tidak perlu takut mendapatkan tugas rumah, dan tidak perlu mengeluarkan uang hanya untuk mengerjakan tugas rumah. Karena dengan software ini anda dapat memecahkan soal - soal matematika anda.

Tidak hanya itu, software ini juga memberikan langkah - langkah dan penjelasan dalam mengerjakan soal tersebut. Selain itu Precalculus Solved juga dapat membuat grafik dan memberikan soal ujian, jadi anda dapat memilih soal apa yang akan di ujikan dan juga terdapat pilihan untuk soal multiple choice.

Software ini bersifat portable, jadi anda tidak perlu menginstalnya terlebih dahulu dan dapat di bawa kemana - mana.


Screen Shoot
Screen Shoot Bagatrix - Precalculus Solved!
Bagi anda yang memerlukan software tersebut, silahkan download di sini !

On 0 komentar

Saat ini siapa yang tidak kenal dengan Go**l*. Sebuah situs di dunia maya yang mampu menjawab permasalahan semua orang di dunia ini. Rasanya hampir tidak ada hal yang tidak ada jawabannya di situs ini, tinggal ketikan kata kunci yang anda cari, maka  situs ini akan memberikan jawabannya tanpa harus menunggu lama, kecuali ada masalah dengan koneksi internet anda.
Sekilas situs ini memang sangat membantu dalam semua aktifitas manusia, khususnya dalam dunia pendidikan.  Situs ini banyak memberikan referensi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari materi-materi, artikel, e-book, bahkan contoh skripsi pun bisa didapat dari situs ini dengan mudah dan gratis tentunya.
Namun pernahkan kita semua sadar bahwa semua itu juga membawa dampak buruk bagi pendidikan kita. Kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh situs ini dalam menyajikan informasi yang dapat diakses oleh siapapun ternyata membuat sebagian orang menjadi malas, khususnya malas untuk berfikir.
Semakin banyaknya perangkat teknologi yang dapat digunakan untuk mengakses situs ini seperti halnya handphone ternyata membuat sebagian besar orang, khususnya peserta didik dalam hal ini menjadi santai dan berleha-leha, karena mereka fikir tak perlu capek belajar ketika akan ujian, karena semua jawaban sudah ada di situs ini, cukup membeli pulsa maka mereka sudah dapat menemukan jawaban dari soal-soal yang ditanyakan. Tidak ada konsep yang tertanam karena konsep itu telah disimpan di situs ini.
Jika kita fikir secara lebih mendalam, dalam hal ini apakah situs ini membantu dalam pendidikan ataukah  situs ini malah membuat pendidikan kita menjadi carut marut tidak karuan. Coba kita renungkan bersama, apa yang akan terjadi dengan negeri ini di masa depan jika calon-calon penerus bangsa kita menjadi ketergantungan terhadap situs ini.

On Kamis, 25 November 2010 0 komentar

BAB I
DESKRIPSI
1.1  Apa Yang Terjadi

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi sekolah pada umumnya adalah rendahnya mutu pendidikan. Usaha peningkatan kualitas  pendidikan terus dilaksanakan secara sistematis. Pembaharuan pendidikan  tersebut merupakan upaya sadar yang sengaja dilakukan dengan tujuan  memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Upaya peningkatan  mutu pendidikan salah satunya adalah menciptakan kurikulum yang lebih  memberdayakan peserta didik. Untuk itu, perlu dirancang sebuah kurikulum yang  berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional yakni menghasilkan  manusia yang berkualitas dan berkompeten.  Selain itu, mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh pendekatan- pendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk  mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan  pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan
minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta terhadap proses dan  hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru  apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan  pembelajarannya.
1.2  Apa Yang Seharusnya

Dalam proses pembelajaran sebaiknya pendidik tidak hanya menyampaikan  konsep dan teori saja tetapi juga menekankan pada bagaimana caranya agar peserta didik dapat memperoleh konsep dan teori tersebut dalam kehidupan. Agar dapat memperoleh konsep dan  teori maka peserta didik  perlu dilatih untuk mengamati, mengelompokkan, menaksirkan,  meneliti, dan kemudian mengkomunikasikan. Pendidik harus dapat menggunakan pendekatan yang tepat agar peserta didik mendapatakan prestasi belajar yang memuaskan, salah satunya adalah pendekatan kontekstual ( Contextual Teaching and Learnig ).
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu pendidik  mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan  mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan peserta didik sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik. Proses pembelajaran belangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja  dan mengalami, bukan trasnfer pengetahuan dari pendidik ke peserta didik.  Pada konteks kelas, tugas pendidik adalah membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Maksudnya, pendidik  lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas pendidik mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi kelas (peserta didik).
Sesuatu yang baru datang dari “menemukan sendiri”, bukan dari “apa
kata guru”.  Peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat salah satunya dari proses pembelajaran yang berlangsung pada sekolah tersebut, baik metode maupun pendekatan yang digunakan. Proses pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama belum sepenuhnya optimal. Hal ini tampak pada proses pembelajaran yang cenderung berpusat pada pendidik, banyak peserta didik  yang ramai pada saat pembelajaran berlangsung sehingga konsentrasi peserta didik tidak fokus, keberadaan pendidik kurang mendapat perhatian peserta didik, metode maupun pendekatan yang digunakan guru kurang bervariasi, sehingga peserta didik kurang diarahkan dan berinteraksi dengan obyek dan lingkungan dunia nyata peserta didik.

1.3  Apa Kenyataannya

Pendekatan Kontekstual dirasa paling efektif dalam upaya peningkatan kualitas belajar peserta didik dan pada umumnya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun pada kenyataannya pendekatan kontekstual ini belum sepenuhnya disadari bahkan dilaksanakan oleh seorang pendidik di dalam suatu proses pembelajaran.
Masih banyak kalangan pendidik yang memaksakan siswa untuk menghafal materi bukan memahami materi, sehingga menjadikan siswa tersebut hanya mengerti secara konseptual saja tanpa memahami implementasinya dalam kehidupan nyatanya.
Di sisi lain ketika pendidik mampu untuk mengaplikasikan model pembelajaran kontekstual ini, namun kesiapan dari peserta didik yang masih belum terlihat.
BAB II
ANALISIS
2.1  Pendekatan Kontekstual dalam Proses Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antar pendidik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
Komunikasi traksaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.
Pendidik menempati posisi kunci dan peran strategis dalam menciptakan suasana (iklim) belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk itu, pendidik  harus menempatkan dirinya secara dinamis dan fleksibel.
Peserta didik sebagai subyek utama dalam proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan banyak bergantung kepada kesiapan dan cara belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri, baik yang dilakukan secara mandiri maupun kelompok.
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) atau biasa disingkat  CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran kontekstual, tugas pendidik adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana  dan sumber belajar yang memadai. Pendidik bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa hapalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik dalam upaya mengimplementasikan pemebelajaran secara kontekstual, antara lain :
1.      Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik.
2.      Pembelajaran harus dimulai dari keseluruhan ( Global ) dan dilanjutkan kepada hal-hal yang lebih khusus (dari umum ke khusus )
3.      Pembelajaran harus ditekankan kepada pemahaman, dengan cara :
a.       Menyusun konsep sementara.
b.      Melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain.
c.       Merevisi dan mengembangkan konsep.
4.      Pembelajaran ditekankan kepada upaya mempraktekan secara langsung segala sesuatu yang dipelajari.
5.      Adanya refleksi terhadapa strategi pembelajaran dan mengembangkan pengetahuan yang dipelajari.
Melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)  pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, diharapkan mampu  membawa perubahan ke arah yang lebih baik, lebih memberdayakan siswa dan  tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi lebih mendorong siswa  untuk membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan objek belajarnya.
Melalui pendekatan ini juga siswa diharapkan menjadi lebih aktif dalam mengelaborasi segala sesuatu yang berkaitan dengan materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran tersebut sesuai dengan apa yang dia ketahui tanpa harus bergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
Namun dalam model pembelajaran kontekstual ini tidak selamanya berjalan dengan baik, ternyata model pembelajaran ini belum bisa dilaksanakan dengan baik oleh sebagian pendidik dikarenakan beberapa faktor, diantaranya :
1.      Karakteristik peserta didik yang berbeda-beda mengakibatkan seorang pendidik harus mampu menemukan sebuah metode belajar yang cocok untuk semua karakteristik siswa.
2.      Moivasi peserta didik untuk berani tampil masihlah sangat kurang, sehingga sangat sulit untuk mengaktifkan suasana belajar.
3.      Alokasi waktu yang cukup lama dalam pelaksanaan CTL ini karena peserta didik dituntut untuk menggali sendiri pengetahuannya.
4.      Faktor pendidik itu sendiri yang masih bertahan pada proses pembelajaran yang konvensional.
Akibat faktor tersebutlah kebanyakan proses pembelajaran kontekstual menemui jalan buntu untuk hal pengimplementasiannya.
2.2  Solusi dalam Penerapan Pendekatan Kontekstual
Pemilihan strategi pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran dalam proses belajar mengajar. Kualitas pengajaran terkait dengan penggunaan metode pengajaran yang optimal. Pembelajaran kontekstual menempatkan siswa didalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan individual siswa dan peranan guru. Pembelajaran ini berlangsung secara alamiah dimana siswa bekerja (doing) dan mengalami (experiencing), sehingga proses pembelajaran dan produk sangat diutamakan.
Untuk itu ada hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang pendidik agar proses pembelajarannya dapat berhasil, khususnya dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual ini, yaitu :
1.      Merancang metode belajar yang tepat.
2.      Dikembangkannya rasa percaya diri para peserta didik dan mengurangi rasa takut.
3.      Memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah.
4.      Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
5.      Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
6.      Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan saat ini, tentunya menciptakan suatu model pembelajaran yang lebih berpusat kepada peserta didik adalah salah satu solusi yang dirasa paling tepat dalam upaya pencapaian tersebut. Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan ini adalah melalui model pembelajaran secara kontekstual    ( Contextual Teaching and Learning ) dimana model pembelajaran ini diarahkan kepada bagaimana peserta didik dapat memahami konsep yang diajarkan melalui berdasarkan apa yang ada pada kehidupan nyata.
Melalui model pembelajaran ini juga diharapkan peserta didik dapat menjadi pribadi yang berkualitas dan berkompeten, sehingga tidak hanya memahami konsep tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan untuk dapat memecahkan masalah hidupnya.
Ketika dunia pendidikan ini telah bisa menciptakan lulusan seperti dengan kriteria seperti itu, maka tujuan pendidikan pun secara tidak langsung telah tercapai.
3.2  Saran

Guru adalah salah satu faktor penentu dalam menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran. Sebagus apapun pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran, jika gurunya tidak memiliki kompetensi, maka proses pembelajaran tersebut pun tidak akan berhasil, untuk itu bagu seorang guru sangatlah penting memperhatikan hal-hal berikut guna menunjang proses pembelajaran yang akan berlangsung, yaitu :

1.      Karakteristik dari masing-masing siswa.
2.      Metode serta Media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
3.      Adanya keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan keadaan nyata pada saat ini.
4.      Evaluasi proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, Akhmad. 2004. Pokok-Pokok Materi Perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran. Kuningan
Sumber lain :

On 0 komentar

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Sebuah organisasi dapat memiliki 10 orang anggota, 15 orang, 100 orang, 1.000 orang, atau bahkan lebih. Keseuruhan anggota organisasi itu bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Kemudian agar mereka dapat bekerja lebih efektif, biasanya keseluruhan anggota organisasi tersebut dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok kerja melalui proses pembagian kerja atau spesialisasi.
Kemudian kelompok-kelompok kerja tersebut dapat dimungkinkan dipecah kembali ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Selanjutnya, dikarenakan para anggota kelompok sering berinteraksi setiap hari dalam pelaksanaan tugasnya, sangat memungkinkan akan terbentuk kembali kelompok-kelompok persahabatan atau kelompok-kelompok dengan minat atau hobi yang sama.
Kelompok-kelompok dalam sebuah organisasi akan sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan pencapain tujuan sebuah organisasi, trutama karena keefektifan kerja yang ditimbulkan oleh adanya kelompok-kelompk tersebut.
Hal tersebut merupakan sebagian kecil daripada perilaku kelompok yang terdapat di dalam sebuah organisasi, maka dari itu melalui makalah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai dinamika kelompok dan pengembangan tim khususnya di dalam sebuah organisasi yang akan sangat erat kaitannya dalam hal pencapaian tujuan sebuah organisasi.

1.2              Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan malakah ini adalah sebagai berikut :
1.                  Untuk menambah pengetahuan kita, khususnya dalam memahami perilaku kelompok dan pengembangan tim dalam sebuah organisasi yang erat kaitannya dengan pencapaian tujuan sebuah organisasi.
2.                  Sebagai salah panduan dalam pelaksanaan proses diskusi kelompok untuk mata kuliah Perilaku Organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN
PERILAKU KELOMPOK DAN PENGEMBANGAN TIM

2.1              Perilaku Kelompok
2.1.1        Definisi Kelompok
Adapun definisi kelompok yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli adalah sebagai berikut :
1.                  Menurut Cartwright & Zander ( 1971 )
Kelompok adalah suatu kolektif yang terdiri atas berbagai organisme dimana eksistensi semua anggota sangat penting untuk memuaskan berbagai kebutuhan individu. Artinya, kelompok merupakan suatu alat untuk mendapatkan berbagai kebutuhan individu. Individu menjadi milik kelompok karena mereka mendapatkan berbagai kepuasan ssebaik mungkin melalui organisasi yang tidak dengan mudah mereka dapatkan melalui cara.
2.                  Wekley dan Yulk ( 1977 )
Mengemukakan bahwa kelompok merupakan suatu kumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain secara teratur dalam suatu periode tertentu, dan merasakan adanya ketergantungan diantara mereka dalam rangka mencapai satu atau lebih tujuan bersama.
3.                  Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja
Kelompok merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam suatu saling ketergantungan antara satu dengan yang lain serta berinteraksi secara langsung dalam pekerjaan sehari-hari dalam upaya pencapaian tujuan bersama.
Dari tiga pengertian di atas, maka dapat dsimpulkan bahwa pengertian kelompok tidak terlepas dari unsur-unsur berupa keberadaan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Namun ini tidak berlaku bagi sekumpulan individu yang tidak memenuhi unsur-unsur di atas, maka belumlah dikatakan sebagai kelompok misalnya penonton sepakbola yang menjadi sekumpulan individu namu mereka tidak saling mengenal dan tidak melakukan interaksi.
2.1.2        Jenis-Jenis Kelompok
Adapun suatu kelompok dapat diklasifikaikan ke dalam beberapa jenis, antara lain :
1.                  Kelompok Formal adalah sub unit sah dari organisasi yang telah ditetapkan oleh anggaran dasar atau suatu ketetapan management. Jadi kelompok ini sengaja dibentuk untuk memenuhi tugas yang nyata guna mendukung tugas organisasi.
2.                  Kelompok Informal adalah kelompok yang muncul sebagai upaya pemenuhan kebutuhan individu dengan mengembangkan tata hubungan dengan anggota lain dalam organisasi. Kelompok informal hanya dapat terbentuk apabila lokasi fisik anggota-anggotanya, sifat pekerjaan, dan jadwal kerja memungkinkan untuk terbentuknya kelompok. Oleh karena itu kelompok informal muncul dari kombinasi antara faktor-faktor formal dan kebutuhan manusia sebagai anggotanya.
3.                  Kelompok Komando
Kelompok komando adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang melapor langsung kepada manajer tertentu, atau dengan kata lain kelompok komando adalah manajer dan semua bawahannya.
4.                  Kelompok Tugas
Kelompok tugas adalah orang-orang yang secara bersama-sama menyelesaikan tugas.
5.                  Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian masing-masing orang.
6.                  Kelompok Pershabatan
Kelompok persahabatan adalah persekutuan social yang sering dikembangkan dari situasi kerja, ditetapkan bersama-sama karena memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama.

2.1.3        Alasan Seseorang Tergabung Dalam Suatu Kelompok
1.                  Faktor Keamanan
Individu yang berada di dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Merasa lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih tahan terhadap ancaman.
2.                  Faktor Status
Bergabung ke dalam kelompok yang dipandang penting, memberikan pengakuan dan status bagi para anggotanya.
3.                  Faktor harga diri
Memiliki harga diri karena menjadi bagian kelompok dan kejelasan status mereka bagi kelompok lain.
4.                  Faktor Afiliasi
Kelompok bisa memenuhi kebutuhan social anggotanya.
5.                  Faktor Kekuasaan
Kekuasaan dan kekuatan bisa diraih dengan berada di dalam kelompok yang sulit diperoleh jika sendirian.
6.                  Faktor Pencapaian Sasaran
Untuk mencapai sasaran dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
7.                  Tuntutan Pekerjaan atau Tugas
Dimana seseorang tergabung dalam suatu kelompok merupakan tuntutan dari pekerjaan yang dimilikinya khususnya dalam mempermudah pencapaian tujuan.

2.1.4        Fungsi Kelompok
Dalam sebuah organisasi, suatu kelompok memiliki fungsi tertentu, diantaranya fungsi kelompok menurut Edgar Schein antara lain :
1.                  Kelompok menjadi alat untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks, dan tugas-tugas yang memerlukan saling ketergantungan antara dua orang atau lebih yang sukar dilakukan secara individu.
2.                  Kelompok menjadi alat untuk memunculkan ide-ide baru atau alat untuk menyelesaikan tugas secara kreatif.
3.                  Kelompok dapat menjadi alat koordinasi atau penghubung antara beberapa departemen yang bekerja di dalam kondisi saling saling ketergantungan.
4.                  Kelompok dapat merupakan suatu mekanisme pemecahan masalah yang membutuhkan pemrosesan berbagai informasi dan interaksi diantara anggota yang memiliki informasi berbeda.
5.                  Kelompok dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan keputusan yang kompleks.
6.                  Kelompok dapat digunakan sebagai alat sosialisasi pekerjaan dan pelatihan.

2.1.5        Tahap Perkembangan Kelompok
Kelompok merupakan sesuatu yang dinamis. Kemunculan suatu kelompok merupakan suatu proses yang di dalamnya terdiri dari tahapan-tahapan tertentu, diantaranya :
1.                  Tahap Pembentukan ( Forming )
Pada tahap ini dicirikan oleh banyak ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Para anggota melakukan uji coba untuk menemukan tipe-tipe perilaku apakah yang dapat diterima baik. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai bagian dari kelompok.
2.                  Tahap Keributan ( Storming )
Tahap keribuatan adalah tahap komplik di dalam kelompok                 ( intragrup ). Para anggota menerima baik eksistensi kelompok, tetapi melawan batasan-batasan yang diterapkan oleh kelompok-kelompok individualitas.
3.                  Tahap penormaan ( Norming )
Tahap penormaan adalah tahap di mana berkembang hubungan yang akrab dan kelompok menunjukan sifat kohesif (saling tarik). Sudah ada rasa memiliki identitas kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai jika telah terbentuk struktur kelompok yang kokoh dan menyesuaikan harapan bersama atas apa yang disebut sebagai perilaku anggota yang benar.
4.                  Tahap Pelaksanaan ( Performing )
Tahap pelaksanaan adalah tahap berfungsinya struktur dan diterima baik. Energy kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu dengan yang lain menjadi pelaksana tugas yang ada.
5.                  Tahap Peristirahatan ( Adjourning )
Tahap peristirahatan adalah tahap terakhir dalam pengembangan kelompok pada kelompok sementara, dicirikan oleh perhatian kepenyelesaian aktivitas bukannya ke kinerja petugas.

2.1.6        Efektivitas Kelompok
Tujuan utama dari pembentukan suatu kelompok adalah untuk memelihara dan meningkatkan potensi sumber daya manusiadalam mencapai tujuan kelompok pada khususnya dan pencapaian tujuan organisasi pada umumnya. Ini dilakukan melalui upaya penciptaan proses kelompok yang dapat menimbulkan sinergisme yang berartikeseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagian, dan melalui pemeliharaan berbagai aspek yang dapat menciptakan iklim ke arah peningkatan hasil kerja.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa suatu kelompok dapat dikatakan efektif jika ditandai dengan adanya peningkatan hasil kerja dan tentunya dengan iklim kerja yang mendukung. Oleh karena itu menurut Schermerhorn, terdapat 8 ( delapan ) ciri suatu kelompok yang efektif, yaitu :
1.                  Para anggota kelompok saling tertarik dan loyal pada yang lain, termasuk kepada pimpinannya.
2.                  Para anggota kelompok dan pemimpin saling percaya dan jujur antara satu dan yang lain.
3.                  Nilai dan tujuan kelompok terintegrasi dengan nilai dan tujuan anggota kelompok tersebut.
4.                  Semua interaksi, aktivitas pemecahan masalah, pengambilan keputusan dari kelompok terjadi dalam suasana yang mendukung, saran-saran, komentar, ide, informasi, dan kritik bersifat membantu.
5.                  Kelompok memiliki keinginan yang besar untuk mengembangkan potensi anggotanya.
6.                  Kelompok memahami nilai konstruktif dari kepatuhan, dan mengetahui kapan menggunakannya dn untuk tujuan apa.
7.                  Terdapat motivasi yang kuatdari sebagian besar anggotanya untuk berkomunkasi secara jujur kepada kelompok tentang semua informasi yang sesuai dan bernilai untuk aktivitas kelompok.
8.                  Anggota merasa pasti mengambil keputusan yang kelihatannya sesuai dengan mereka.
2.1.7        Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Kelompok
Efektivitas suatu kelompok akan sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang sangat terkait dengannya. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan ke dalam 3 ( tiga ) kategori, yaitu :
1.                  Faktor Anggota Kelompok ( Competency Factor )
Pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan kepribadian.
2.                  Faktor Dinamika ( Dinamic Factor )
Struktur kelompok, norma kelompok, kepemimpinan, ukuran kelompok, dan komposisi anggota.
3.                  Faktor Lingkungan ( External Factor )
Strategi, sistem otoritas formal, peralatan, sistem penggajian, sistem penilaian, rancangan tempat kerja, dan jenis pekerjaan.
Untuk dapat menggambarkan lebih jelas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas suatu kelompok, dapat dilihat pada bagan berikut :


2.1.8                   Pengambilan Keputusan Dalam Kelompok
                 Dalam pemecahan masalah dalam kelompok, melibatkan semua anggota kelompok, dan yang memegang peranan yang paling  tinggi adalah pemimpin kelompok yang mana ia harus dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif serta mempertimbangkan sebaik mungkin keputusan yang telah ditetapkan. Namun, tidak semua kelompok pemecahan masalahnya ditentukan oleh pemimpin kelompok, tetapi sumbang saran oleh berbagai anggota kelompok juga salah satu usaha dalam pemecahan masalah dalam kelompok. Misalnya dalam penentuan slogan pada produk baru, maka seluruh anggota diinsruksikan untuk menuangkan ide-ide kreatifnya serta usulan-usulan sebanyak mungkin.

2.2                         Pengembangan Tim
                 Dalam bidang perilaku organisasional, definisi team yang berterima umum adalah sejumlah kecil orang yang memiliki keahlian yang saling melengkapi, yang punya komitmen pada tujuan yang sama, dan melakukan pekerjaan dengan saling bergantung satu dengan yang lain dan bertanggungjawab (Katzenbach and Smith 1999).
                 Sedangkan Greenberg (1996) mendefinisikan tim sebagai kumpulan dua orang atau lebih, yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap sesuatu hal dan memiliki pola hubungan yang tetap/tidak berubah yang berbagi tujuan bersama dan memposisikan diri mereka sendiri sebagai sebuah kelompok. Dari definisi diatas, kita dapat melihat bahwa kedua definisi tersebut sangat mirip. Untuk memperjelas perbedaan antara teams dengan groups, Katzenbach dan Smith, 1999 mengidentifikasi 3 karakteristik utama sebuah team, yaitu:
1.                             Komitmen
                 Katzenbach (1999) menjelaskan bahwa team bukan hanya sebuah kelompok yang bekerja bersama, akan tetapi suatu teams bergantung pada sinergi anggotanya yang secara kolektif menghasilkan sebuah hasil akhir yang bukan hanya sekedar penggabungan sederhana dari bagian-bagian pekerjaan individual. Oleh karena itu, team memiliki komitmen untuk mencapai suatu tujuan yang spesifik yang bergantung pada usaha kolektif para anggota team untuk mencapai sukses. Untuk mencapai tujuan ini, anggota team harus belajar untuk saling percaya. Sedangkan group tidak membutuhkan sinergi untuk mencapai tujuan bersama, anggota group seringkali bekerja secara individu lalu kemudian menggabungkan pekerjaan mereka untuk membentuk hasil akhir. Dalam group, unsur kepercayaan bukanlah hal yang penting.
2.                             Akuntabilitas / dapat dipertanggungjawabkan, dan
                 Anggota team saling bertanggungjawab untuk mencapai hasil akhir yang berkualitas. Semua anggota team memiliki komitmen pada hasil yang dicapai dan memberikan rasa tanggungjawab pribadi kepada hasil akhir. Disini, unsur kepercayaan sangat penting diantara anggota team, mereka percaya bahwa anggota yang lain akan bekerja secara bersungguh-sungguh dan berkerjasama mencapai tujuan. Sebaliknya, anggota group hanya bertanggungjawab pada sebagian tugas yang menjadi bagian mereka, sepanjang mereka percaya bahwa mereka telah melakukan bagian mereka dengan baik, maka mereka tidak merasa perlu bertanggungjawab jika hasil akhir mereka kurang baik.
3.                             Keahlian.
                 Sebuah team terdiri dari individu-individu yang memiliki keahlian dan kompetensi yang saling melengkapi dan menjadikannya sebagai sebuah team yang berbakat, sedangkan anggota group memiliki tingkat keahlian yang relatif sama pada tugas yang akan dikerjakan. Istilah group mengacu pada orang-orang yang punya kepentingan yang sama dalam satu area fungsional. Contoh pada profesi akuntansi, sebuat audit team berdasarkan hirarkinya, terdiri dari: staf auditor, senior, manager dan partner audit, tiap bagian memiliki level keahlian dan kompetensi yang berbeda.

2.2.1                   Jenis-Jenis Tim
                 Robbins (1997) membagi team ke dalam tiga kategori, yaitu
1.                             Problem Solving Team
                 Merupakan sebuah tim yang dibentuk untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam upaya memperbaiki produktivitas suatu organisasi. Pada problem solving team, ciri-cirinya adalah individu-individu berada pada level yang sama dalam organisasi, melakukan curah pendapat dan bekerja bersama memberikan solusi pada masalah yang khusus dan tidak ada kebebasan penuh untuk merealisasikan saran-saran mereka
2.                             Self Managed Work Team
                 Pada self managed work team, tidak ada lagi model atasan bawahan, akan tetapi berganti dengan model pemberian saran dan pengimplementasian solusi dari para anggotanya.
3.                             Cross Functional Team
                 Merupakan sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus, misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem kompensasi. Pada cross functional team terdiri dari individu-individu yang membawa keahlian-keahlian khusus, talenta dan latar belakang yang berbeda ke dalam sebuah team.
2.2.2                   Aspek-Aspek dalam Pengembangan Tim yang Efektif
1.                             Ukuran tim
                 Biasanya semakin besar ukuran tim maka efektivitasnya akan berkurang, oleh karena itu sebuah tim harus diusahakan dalam jumlah yang kecil guna mencapai titik optimal.
2.                             Kemampuan anggota
3.                             Sumber daya yang diperlukan
4.                             Pembagian peran dan hetereogenitas
5.                             Komitmen anggota pada tujuan
6.                             Sasaran yang spesifik
7.                             Sistem penilaian kinerja
8.                             Saling percaya antar sesama anggota tim
9.                             Pertemuan secara teratur
10.                         Pelatihan
11.                         Penghargaan

2.2.3                   Tantangan Pengembangan Tim
                 Pengembangan tim mungkin tidak mudah apabila anggota memiliki nilai-nilai individualistis yang tinggi. Oleh karena itu pengembangan tim dalam sebuah organisasi harus dilakukan melalui seleksi pegawai, pelatihan untuk peningkatan skill, mengubah sikap sehingga menjadi positif terhadap keberadaan tim, dan penilaian kinerja.
                 Hal-hal tersebut di ataslah yang menjadi tantangan bagi suatu organisasi dalam upaya mengembangkan tim agar dapat menjadi tim yang solid dan efektif. Jika perusahaan mampu melakukan hal-hal tersebut dengan baik, maka akan tercipta suatu tim yang solid dan efektif yang dapat bekerja dengan optimal dan tentunya akan dapat mewujudkan tujuan organisasi secara efektif pula.
BAB III
KESIMPULAN

            Kelompok merupakan aspek prnting bagi suatu organisasi dan juga anggotanya. Fungsi kelompok bagi sebuah organisasi menuntut tingkat keefektivitasan kelompok yang sangat tinggi dalam pencapaian tujuan organisasi. Suatu kelompok dapat dikatakan efektif apabila kelompok tersebut dapat menimbulkan peningkatan sinergi yang positif. Sebuah kelompok pun akan sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suatu organisasi yang kelak akan menentukan tercapainya tujuan organisasi.
            Tim merupakan sebuah kelompok kecil. Tapi tidak semua kelompok dapat dikatakan sebagai tim, karena tim memiliki karakteristik tersendiri. Dalam pengembangan tim tantangan utamanya adalah ketika di dalam organisasi tersebut sudah berkembang penilaian individual dan adanya sistem nilai yang menjunjung tinggi hak-hak individu.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S. 1997.Essentials of Organizational Behavior. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. ( Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia )
Tua Effendi, Marihot.2006. Perilaku Organisasi. Bandung : Unpar Press.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Sumber lain :
http://ichwanmuis.com/?p=1001